Percaya Diri Yang Benar
By. Satria hadi lubis
Kunci kesuksesan itu sebenarnya hanya dua, yaitu percaya diri (PD) dan kreatif.
Terkait dengan PD, maka apa sih yang dimaksud dengan PD? Percaya Diri adalah orang yang yakin bahwa Allah menciptakan dirinya untuk menjadi orang yang hebat dan berguna bagi banyak orang. Dan untuk mewujudkannya ia yakin dibantu (bersama) Allah SWT.
Allah SWT berfirman :
"Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman" (Qs. 3 ayat 139).
Orang yang PD tanpa bersama Allah sebenarnya bukan orang PD dalam arti sebenarnya, tapi malah orang yang sombong. Mengapa sombong? Sebab ia mengandalkan kemampuan dirinya saja untuk berhasil. Padahal semua daya dan upaya hanyalah milik Allah SWT (Laa haula wa laa quwwata illa biLlah).
Maka jika di medsos, Youtube, Tiktok, televisi dan media lainnya ada orang yang terlihat PD menyampaikan konten atau ide yang jauh dari ajaran Allah SWT sebenarnya itu bukan PD yang benar, justru mereka sedang sombong karena mengandalkan dirinya saja tanpa menghubungkan dengan Tuhan yang menciptakannya.
Mestinya mereka itu malah minder, malu dan takut untuk tampil karena sedang jauh dari Allah SWT.
Sebaliknya, mereka yang beriman dan beramal sholih seharusnya PD tampil di media massa dan sosial untuk menyampaikan konten kebaikan, yang ujung-ujungnya membuat para pemirsanya semakin dekat dan takut kepada Allah.
Sebab tidak dikatakan konten atau ilmu jika tidak membuat orang yang menyampaikan dan yang disampaikan tidak semakin takut kepada Allah.
"Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama” (Qs. Fathir ayat 28).
Tapi memang dunia sudah terbalik, justru yang "percaya diri" untuk tampil di media sosial saat ini kebanyakan justru mereka yang isi kontennya jauh dari ajaran Allah. Menyampaikan apa yang sifatnya duniawi saja sebagaimana firman Allah SWT :
“Mereka hanya mengetahui yang lahir (nampak) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai” (Qs. ar-Ruum ayat 7).
Sebaliknya, orang-orang yang beriman kepada hari akhirat dan beramal sholih malah minder dan takut tampil di media massa dan sosial untuk berdakwah (dalam arti yang luas, tidak hanya ceramah agama saja) menebarkan nilai-nilai kebaikan.
Dengan seribu satu alasan, orang-orang yang beriman malah "bersembunyi" dari media massa dan sosial, sehingga akibatnya dunia massa dan medsos kontennya kebanyakan tentang kerusakan moral, ilmu duniawi dan ketawa lucu tanpa hikmah.
Oleh sebab itu, seharusnya orang beriman dan beramal sholih harus lebih PD lagi untuk tampil di media massa dan sosial dalam rangka mempengaruhi opini umum tentang nilai-nilai kebaikan yang mendekatkan manusia kepada penciptanya, Allah SWT, sehingga manusia di dunia ini akan mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya.
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar