Tepo Seliro
By. Satria Hadi Lubis.
Tepo seliro (dalam bahasa Jawa) berarti menenggang perasaan orang lain. Sebuah sikap yang penting dalam pergaulan, berasal dari hati yang lembut dan merupakan bentuk kearifan lokal.
Tepo seliro membuat kita berpikir sebelum berkata. Agar kata-kata yang disampaikan punya efek positif. Konsekuensi selanjutnya, ada pada tindakan yang tertata.
Beberapa contoh sederhana tentang arti tepo seliro terhadap TETANGGA, antara lain :
1. Jika memelihara binatang peliharaan, dan kotorannya mencemari udara / tanah / rumput tetangga agar segera dibersihkan.
2. Membuang sampah tidak di bak sampah tetangga, agar tidak menggangu hak tetangga.
3. Tidak ngebut saat melintas di lingkungan sekitar.
4. Mengklakson mobil hanya jika perlu saja. Bahkan klakson jarang digunakan. Lebih baik berhenti dan menunggu saat ada warga yang melintas.
5. Berusaha untuk bertegur sapa, salam dan senyum saat berpapasan dengan tetangga, baik tua dan muda. Atau minimal memberi anggukan pada tetangga di lingkungan sebagai bentuk respek.
6. Ketika membangun atau merenovasi rumah, datang silaturahim dan permisi ke tetangga terdekat.
7. Mengkonstruksi ulang talang air / aliran kran air yang mengakibatkan kebocoran pada dinding tetangga. Sebaiknya diperhitungkan pula saat membangunnya.
8. Tidak parkir kendaraan 'sembarangan' di depan rumah tetangga tanpa ijinnya. Menghormati hak jalan dan hak ruang terbuka untuk tetangga.
9. Menyantuni anak-anak yatim di lingkungan tetangga dan memberdayakan tetangga yang tidak punya pekerjaan.
10. Berusaha menolong semampunya saat tetangga minta tolong.
11. Tidak membiarkan daun dan ranting tanaman menjulur ke rumah tetangga, sehingga mengotori halaman atau rumah tetangga.
12. Tidak menambah pagar atau bagian rumah tertentu, sehingga memakan jalan atau tanah umum yang bukan miliknya.
13. Jika ada makanan berlebih, utamakan tetangga untuk mendapatkan terlebih dahulu.
14. Jika ada kemungkaran atau kemaksiatan di lingkungan tetangga, gunakan aparat yang berwenang untuk menegurnya.
15. Banyak lagi yang lainnya.
Semoga kita bisa tepo seliro. Oke?
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar