Tips Melawan Konsumerisme
By. Satria hadi lubis.
Seringkali ketika menyesal setelah membeli barang. Bukan karena barang itu jelek mutunya, tapi ternyata barang itu tidak begitu kita butuhkan, sehingga barang itu teronggok tak terpakai.
Untuk melawan karakter buruk konsumerisme pada diri kita sehingga kita susah berhemat, maka masukkan ke dalam daftar sukses harian kita :
"Aku sukses jika hari ini aku dapat mengendalikan keinginanku untuk tidak membeli sesuatu".
Membeli apa yang diinginkan (want) berarti membeli apa yang tidak dibutuhkan (need). Kebutuhan bersifat primer, tapi keinginan bersifat konsumtif. Misalnya, beli sepatu karena sepatu satu-satunya rusak adalah kebutuhan. Tapi membeli sepatu lagi padahal sepatu yang ada masih bagus maka itu sifat konsumtif (yang buruk).
Jika godaan membeli masih terus ada, ajukan pertanyaan berikutnya tiga kali dengan jeda waktu yang cukup untuk menganalisa,
"Seberapa penting aku membeli barang tersebut?"
"Adakah alternatif yang lain sehingga aku tidak harus membelinya?".
Betapa banyak orang yang susah menabung (untuk investasi) karena pemboros dan jiwa konsumerisnya meledak-ledak.
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudaranya setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya" (Qs. Al Isro' ayat 27).
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar