Pentingnya Basa Basi
By. Satria hadi lubis
Anak-anak muda sekarang sering menganggap remeh pentingnya basa basi.
Jika berpapasan dengan orang lain, terutama yang lebih tua, mereka tidak senyum, salam dan sapa (3S). Walaupun itu adalah tetangganya atau orang tua yang dikenalnya.
Nanti ketika dewasa dan bekerja baru mereka merasa betapa pentingnya basa basi tersebut. Kondite mereka bukan saja diukur dari kompetensi, tapi juga dari moral dan kemampuan mereka menerapkan sopan santun (etiket).
Nah...basa basi adalah bagian dari sopan santun itu sendiri yang penting bagi masyarakat timur, termasuk Indonesia. Jangan sampai kita mengikuti budaya barat yang minim basa basi. Cuek terhadap orang lain dan induvidualistik.
Dengan basa basi, kita menghargai dan mengakrabkan diri dengan orang lain.
Kita adalah makhluk sosial yang diciptakan Allah untuk peduli dengan orang lain.
Suatu ketika kita pasti membutuhkan bantuan orang lain. Bisa jadi hal tersebut datang dari orang yang selama ini kita selalu berbasa basi dengannya walau tak begitu kenal dekat.
Rasulullah saw bersabda tentang pentingnya berbasa basi dengan senyuman :
"Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu” (HR Tirmidzi).
Betapa indahnya hidup ini jika sopan santun dan basa basi bisa diterapkan dalam pergaulan. Kita saling berbalas untuk berbasa basi dengan ikhlas dan hati yang lapang, sebagaimana firman Allah SWT :
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah penghormatan itu (dengan serupa dengannya)" (Q.s. An Nisa’ ayat 86).
Mari kita tingkatkan "kecerdasan" berbasa basi dan etiket (sopan santun), terutama bagi anak-anak muda yang makin tergerus dengan gaya hidup hedon dan induvidualistik.
Ketahuilah...bahwa basi basi tidak pernah basi.
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar