• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Pentingnya Basa Basi

31 Jul 23

Pentingnya Basa Basi

By. Satria hadi lubis

Anak-anak muda sekarang sering menganggap remeh pentingnya basa basi.

Jika berpapasan dengan orang lain, terutama yang lebih tua, mereka tidak senyum, salam dan sapa (3S). Walaupun itu adalah tetangganya atau orang tua yang dikenalnya.

Nanti ketika dewasa dan bekerja baru mereka merasa betapa pentingnya basa basi tersebut. Kondite mereka bukan saja diukur dari kompetensi, tapi juga dari moral dan kemampuan mereka menerapkan sopan santun (etiket).

Nah...basa basi adalah bagian dari sopan santun itu sendiri yang penting bagi masyarakat timur, termasuk Indonesia. Jangan sampai kita mengikuti budaya barat yang minim basa basi. Cuek terhadap orang lain dan induvidualistik.

Dengan basa basi, kita menghargai dan mengakrabkan diri dengan orang lain.

Kita adalah makhluk sosial yang diciptakan Allah untuk peduli dengan orang lain.

Suatu ketika kita pasti membutuhkan bantuan orang lain. Bisa jadi hal tersebut datang dari orang yang selama ini kita selalu berbasa basi dengannya walau tak begitu kenal dekat.

Rasulullah saw bersabda tentang pentingnya berbasa basi dengan senyuman :

"Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu” (HR Tirmidzi).

Betapa indahnya hidup ini jika sopan santun dan basa basi bisa diterapkan dalam pergaulan. Kita saling berbalas untuk berbasa basi dengan ikhlas dan hati yang lapang, sebagaimana firman Allah SWT :

"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik daripadanya atau balaslah penghormatan itu (dengan serupa dengannya)" (Q.s. An Nisa’ ayat 86).

Mari kita tingkatkan "kecerdasan" berbasa basi dan etiket (sopan santun), terutama bagi anak-anak muda yang makin tergerus dengan gaya hidup hedon dan induvidualistik.

Ketahuilah...bahwa basi basi tidak pernah basi.

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar