• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Adab Murid Mewakili Gurunya

22 Oct 25

Adab Murid Mewakili Gurunya

Seorang murid (mutarobbi) harus paham betul bahwa tindak tanduknya dipandang oleh orang lain sebagai hasil dari didikan gurunya (murobbinya). Bahkan terkadang ada yang memandangnya sebagai tamtsil (tindak tanduk murid menyerupai gurunya).

Makanya banyak guru yang namanya semakin harum karena seorang murid, dan tidak sedikit seorang murid yang merusak nama baik seorang guru dari perilaku dan perbuatannya.

Jika muslim di depan non muslim, mewakili atau memvisualisasikan keislamannya, maka murid di depan orang lain mewakili atau menggambarkan manhaj gurunya (ajaran gurunya).

Jadi bayangkan jika ada murid yang kurang adab kepada orang lain (termasuk kepada gurunya), maka yang jelek juga nama gurunya.

Itulah sebab para ulama terdahulu meyakini bahwa ilmu tanpa adab jadi hilang ilmunya tanpa bekas (atsar) dan tidak bermanfaat. Bahkan bukan lagi tidak bermanfaat, namun bisa jadi mudharat, karena menimbulkan kesombongan maghrur, dan lain sebagainya. Maghrur itu tertipu, menganggap dirinya paling benar dan mulia.

Imam Malik RA pernah berkata; “Belajarlah adab (etika, tata krama) sebelum belajar sebuah ilmu.”

Imam Ibnu Mubarok berkata; “Kami belajar adab (etika) selama 30 tahun, dan baru belajar ilmu lainnya selama 20 tahun.”

Imam Sufyan Ats-Tsauri berkata: “Mereka tidak menyuruh (mengirimkan) anak-anak mereka untuk menuntut ilmu, hingga mereka mempelajari adab dan beribadah selama 20 tahun.”

Kemuliaan guru seperti orang tua kita. Namun, rahasia dunia ada pada kedua orangtua, sedang rahasia akhirat ada pada tangan guru (murobbi) kita.

“Law laa murobbi ma aroftu robbi” (Jika bukan karena murobbiku, maka aku tidak akan mengenal Tuhanku).

*Selamat Hari Santri Nasional, 22 Oktober 2025

By. Satria hadi lubis

  • Ust. Satria Hadi Lubis
  • shl
  • Bagikan :

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar