• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Pelaksanaan Kegiatan Kunjungan Online Antara Masjid Jogokariyan Dengan Masjid Darussalam

09 Nov 20

Pelaksanaan Kegiatan Kunjungan Online Antara Masjid Jogokariyan Dengan Masjid Darussalam

Assalamualaikum Wr Wb

Masjid Darussalam menyelenggarakan Kegiatan Kunjungan On-line dengan Masjid Jogokariyan secara Virtual melalui Zoom meeting yang dipandu oleh Bapak Haryanto yang dihadiri oleh Ketua DKM, Wakil Ketua-1 dan 2 , dan seluruh kabid dan anggota Takmir Masjid Darussalam, sedangkan Narasumber berasal dari Masjid Jogokariyan Yogyakarta yaitu Ustadz Rosyidi dengan menyampaikan Tema STRATEGI MANAGEMEN MASJID DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN, KEGIATAN KEAGAMAAN & PEMBINAAN GENERASI MUDA.

Dalam materinya Narasumber menyampaikan, sebagai berikut:

Visi, dan Misi Masjid Jogokariyan selaras dengan tujuan Masjid yang merupakan senter masyarakat yaitu sebagai berikut,

  • Visi, Menjadikan masjid sebagai pusat peradaban masyarakat
  • Misi, Mengembalikan fungsi masjid sebagaimana di masa Rasululloh SAW

Visi Masjid Jogokariyan di atas, selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Program dan Kegiatan Masjid Jogokariyandi Yogyakarta.salah satu contoh Mengembalikan fungsi masjid sebagaimana di masa Rasululloh SAW

Dalam menerapkan Misi Masjid Jogokariyan, maka masjid menjalankan kegiatan berupa: Target managemen masjid, Kuncimanagemen masjid, dan Manajemen aktivitas

Target managemen masjid adalah bagaimana supaya setiap warga selalu sholat jamaah di masjid dan Terbina keislaman serta berjamaah.

Salah satu target dalam rangka meningkatkan niat jamaah untuk beribadah subuh berjamaah di masjid, ta’mir Masjid Jogokariyan memiliki cara tersendiri. Mereka membuat undangan khusus kepada seluruh jama’ah yang disertai dengan nama lengkap mereka. Undangan tersebut berbunyi, “Mengharap kehadiran Bapak/Ibu/Saudara .... dalam acara Salat Subuh Berjama’ah, besok pukul 04.15 WIB di Masjid Jogokariyan.”. Di dalam undangan tersebut juga disertai hadist-hadist mengenai pentingnya beribadah Subuh berjamaah di masjid.

Kuncimanagemen masjid, yang harus diperhatikan yaitu Totalitas dan keteladanan, Berbasis data, dan Berbasis pelayanan

DalamTotalitas dan keteladan, pengelolaan masjid… Bukan fokus pada fisik masjidnya semata, akan tetapi fokus pada jamaahnya, Masjid itu seharusnya memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat, bukan menjadi beban masyarakat, Takmir masjid itu adalah pelayan jamaah, khodimu dhuyufulloh. Takmir bukan penguasa masjid.

Berbasis data, yang perlu dimiliki oleh takmir adalah data orang muslimdi lingkungan sekitarnya dalam rangka mapping jamaahnya.

Ta’mirMasjid harus memiliki peta dakwah yang jelas, wilayah dakwah yang nyata, dan jama’ah yang terdata. Masjid Jogokariyan menginisiasi sensus masjid yang ditujukan untuk mengetahui data-data jama’ah secara detail, mencakup potensi dan kebutuhan, peluang dan tantangan, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, serta kekuatan dan kelemahan.

Pendataan itu dimaksudkan sebagai database dan peta dakwah agar kegiatan masjid bisa lebih komprehensif. Database yang mereka miliki dalam mensensus siapa saja jamaah yang sudah menunaikan shalat dan yang belum, siapa jama’ah yang shalat berjamaah ke masjid dan yang tidak, siapa jamaah yang berqurban dan berzakat di Baitul Maal Masjid Jogokariyan, serta siapa saja jama’ah yang aktif mengikuti kegiatan di masjid, seperti kajian, dan yang tidak.

Berbasis pelayanan, sebagai takmir merupakan pegawainya Alloh, yang bertugas mengurusi rumah Nya di bumi. Mengurusi masjid itu bukan sambilan, atau sekedar aktivitas sosial kemasyarakat belaka. Ini ibadah istimewa yang memerlukan totalitas.

Masjid adalah rumah-rumah milik Alloh di muka bumi. Tak boleh ada makhluk yang memposisikan diri sebagai penguasa masjid.

Manajemen aktivitas Masjid Jogokariyan memiliki kriteria yaitu Layanan Dasar Ibadah, Layanan Santunan, dan Pembinaan Jamaah, Pemberdayaan/Kegiatan.

Pada prinsifnya pelayanan harus membuat masyarakat senang berada, berinteraksi, dan beraktivitas di masjid, dengan melayani kebutuhan dan kepentingan mereka.

Strategi pelayanan, harus jeli membidik potensi dalam masyarakat, harus pandai melihat peluang yang ada dalam masyarakat, dan harus cermat melihat kebutuhan masyarakat

Layanan Dasar ibadah, merupakan layanan Masjid, layanan yang sangat diperhatikan dalan Layanan sholat 5 waktu dan sholat Jumat yang harus membuat jamaah senang ke masjid dan didukung dengan :

  • Prasarana nyaman ( tempat sholat,sarana wudhu, toilet, penerangan, sound system )
  • Imam dan muadzin bacaannya bagus, benar, berkesan
  • Khotib baik
  • Suasana dan fasilitas menyenangkan dan akomodatif ( ke semua usia, semua golongan )

Layanan Santunan, merupakan layanan yang peruntukannya bagi jamaah yang ekonominya sangat terbatas, masjid merupakan solusi bagi jamaahnya, diantaranya:

  • Masjid menghadirkan solusi kebutuhan hidup ( pangan, sandang, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, papan )
  • Fokus santunan untuk warga lebih dahulu
  • data sangat penting untuk kelola santunan

Pembinaan, bertujuan: untuk memahamkan masyarakat tentang sistemIslam, meningkatkan peran warga dimasjid, mempererat ikatan yang sudah Terbentuk, dan terbentuknya masyarakat yang madani, sehingga diharapkan terhadap:

  • Pembinaan Jamaah:
  • Pembinaan Generasi Muda Masjid:
  • Kunci Generasi muda
  • Semakin menguatkan dan mewarnai jamaah dengan nilai-nilai Islam
  • Semakin menguatkan ikatan jamaah dengan masjid ( ikatan keberjamaahan, ukhuwah Islamiyah )
  • Bentuk : kajian, pelatihan, grup media sosial khusus jamaah, dll
  • Anak muda punya bahasa, selera dan dunia yang berbeda dengan orang tua
  • generasi muda harus punya tempat berkiprah di masjid, bahkan sejak kanak-kanak
  • Masjid harus ramah anak dan generasi muda
  • Dengarkan, keinginan mereka sampai tuntas keinginanya;
  • Beri Kepercayaan sepenuhnya; dan
  • Fasilitasi semua kegiatan

….. Selanjutnya dibina dan diarahkan

Dalam jamaah masjid, Keberaadaan Remaja Masjid sangat diperlukan, karena masa remaja merupakanfase pembentukan yang efektif dan efisien, sehingga remaja masjid:

  • dapat memacu soliditas untuk menegakan amar ma’ruf nahi munkar.
  • merupakan entrypoint yang tepat untuk perkembangan da’wah.
  • merupakan kantong pembinaan generasi muda Islam yang berpengaruh positif terhadap percepatan kebangkitan ummat.

Dalam rangka mengembangkan kegiatan remaja masjid terdapat 5 Sukses

1.Sukses Studi, masjid mendorong, mengapresiasi dan memfasilitasi remaja untuk sukses dalam studi maupun dalam karya ilmiah

2.Sukses Ekonomi, yang ingin punya usaha difasilitasi, diupayakan pelatihan ketrampilan, diberikan modal, dan bantuan promosi

3.Sukses Organisasi, membangun pengalaman organisasi, leadership, melalui aktivitas masjid

4.Sukses Sosial, membangun kepekaan sosial, dengan dilibatkan dalam relawan masjid, diterjunkan ke lapangan

5. Sukses Ukhrowi, remaja diarahkan menjadi ahli ibadah, dan selalu menjaga sholat jamaah di masjid

PENGELOLAAN KEUANGAN

Dalam pengelolaan keuangan yakin Alloh SWT akan mencukupi kebutuhan dana untuk mengelola masjid dan melayani jamaahnya, Alloh yang akan mencukupi anggaran yang dibutuhkan pegawaiNya dalam mengurus rumah Nya. Dan Tidak berlama-lama menahan titipan dana jamaah. Segera dibelanjakan semua untuk keperluan layanan masjid dan jamaahnya

Pemahaman Dasar Berinfak untuk masjid adalah ladang amal sholeh, karenanya takmir memfasilitasi dan menggembirakan orang-orang yang ingin beramal sholeh dengan infak, yaitu:

  • Dana infak yang diserahkan ke masjid, berarti telah diserahkan kepada Alloh SWT. Dana itu bukan hak milik takmir
  • Orang yang berinfak ingin segera melihat dan merasakan keberkahan dari infaknya. Karena itu takmir tak boleh lama-lama menyimpan dana tersebut. Semuanya harus segera dibelanjakan untuk kemakmuran masjid dan jamaahnya. Sampai habis. Saldo sama dengan nol
  • Takmir mengelola dana masjid dengan set mental kaya, tidak kikir mengeluarkan dana untuk jamaah, fasilitas masjid, dan agenda masjid
  • Masjid itu semakin banyak melayani dan memfasilitasi jamaahnya, insyaalloh infak yang masuk akan semakin besar.
  • Membangun pemahaman dan kesadaran berinfak menjadi langkah yang penting dalam melibatkan partisipasi jamaah. Ini menjadi kunci berkelanjutannya agenda-agenda masjid yang memerlukan back up dana rutin dan dana besar.

Beberapa hal teknis dalam pengelolaan keuangan

  1. Menghitung biaya layanan dasar masjid per orang per pekan
  2. Menumbuhkan semangat berinfak
  3. Menentukan pos-pos anggaran dan sumber-sumbernya berdasar jenis-jenis layanan masjid

Dalam Kunjungan-Online bersama Ustadz Rosyidi, berkembang adanya berdiskusi, antara lain:

  • Untuk agenda-agenda kegiatan masjid harus disampaikan ke jamaah yang merupakan daya Tarik jamaah, baik agenda mingguan, bulanan dan tahunan.
  • Adanya undangan dalam pelaksanaan sholat subuh dan difasilitasi sarapan pagi, dan minuman, jamaah menjadi penasaran untuk menghadiri dan dikodisikan jamaah harus nyaman dan setiap hari harus ditingkatkan layanan bagi jamaah
  • Masjid harus dilengkapi dengan IT dalam rangka memudahkan informasi-informasi kepada jamaah
  • Data base Jogokariyan pada Awalnya berasal dari RT dan RW, secara bertahap dikembanngkan data data tersebut, 4 tahun sekali dilakukan evaluasi dan update, sehingga dalam IT dimuat adanya sensus jamaah,, data ekonomi, sosial, dll.
  • Dalam pengelolaan anggaran Jogokariyan terdapat 5 bendaharadi samping bendahara umum, masing kegiatan ada bendaharanya dan bermuara ke bendahara Umum.
  • Selama ini terdapat Santunan terhadap jamaah, diantaranya Tiap malam makan berjamaah, tiap pekan sembaqo jamaah ke atm, tiap rumah jamaahperlu dibenahi/renovasiterdapat 10 rumah pada setiap ramadhan
  • Cara pendekatan kepada orang-orang yang jauh dari masjid (misalnya Preman), dilakukan dengan cara:
  • Target sholat berjamaah sholat subuh merupakan target pertama, yang awalnya hanya beberapa shof , dengan waktu 3 tahun kedepan masjid harus penuh, hal ini diperlukan Siapa yang menjadi leadernya???….
  • dalam masa pandemic Masjid Jogokariyan tetap berjalan sholat fardu berjamaah, sholat jumaat berjamaah serta taklim sesuai dengan biasanya, dan menjalankan protocol-protokol Kesehatan selain itu bahan serta peralatannya harus disiapkan, untuk hand sanitazer masjid membuat sendiri dan hasilnya didistribusikan kepada seluruh jamaah sekitarnya.
  • masjid tampil sebagai solusi, sholat berjamaah dan sholat jumat tetap dilakukan, dalam rangka menjaga keamanan bagi jamaah pribumi latai dasar diperuntkan sholat bagi jamaah pribumi sedangkan, jamaah tamu atau dari luar Jogokariyan tetap difasilitasi namun tempatkanterpisah di lantai 2.
  • Untuk sholat jumat berjamaah, khusus untuk khutbah dibatasi durasinya sekitar 10 menit.
  • Bagi jamaah yang terkena PHK pada masa pandemic, difasilitasi makan malam setiap bada magrib dan sembako diberikan setiap 2 pekan sekali.
  • Untuk merekrut imam rowatib biasa dilakukan dengan syaratbacaan bagus tajwidnya dan diberi pasilitas tempat tidur dan gaji sesuai dengan kepakaranya, terdapat 2 mahasiswa yang menjadi imam tersebut.
  • Dengan mengajak makan bareng (tdk di tanya ttg sholat)
  • Lama kelamaan ingin diajari keagamaan dengan proses Panjang
  • Akhirna menjadi Takmir

Demikian hasil kunjungan on-line dengan Masjid Jogokariyan, semoga mendapat hikmahnya dan dapat diterapkan dimasjid Darussalam serta bermanfaat bagi jamaah yang membacanya…aamiin.

Wassalam,

  • Budi dahlan;
  • Haryanto; dan
  • Suprapto

Komentar