• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Adab Bertemu Teman Lama

16 May 23

Adab Bertemu Teman Lama

By. Satria hadi lubis

JIKA kita bertemu teman lama, termasuk di acara halalbihalal dan reuni, maka perhatikanlah beberapa adab berikut :

1. Dianjurkan untuk menerapkan 3S (Senyum, Salam, dan Sapa) di awal bertemu dengan teman lama.

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu” (HR Tirmidzi).

2. Untuk teman yang lama tak berjumpa dan SESAMA JENIS sebaiknya bersalaman dengan hangat dan diperbolehkan berpelukan sambil cipika cipiki (al mua'naqoh).

Dari Asiyah ra berkata, “Zaid bin Haritsah datang ke Madinah dan saat itu Rasulullah saw berada di rumahku. Lalu ia mengetuk pintu. Kemudian Rasulullah saw menarik bajunya dan memeluk serta mencium Zaid” (HR. Tirmidzi dan berkata: ini hadits hasan)

3. Untuk teman lama yang BERLAWANAN JENIS tidak diperbolehkan (haram) untuk bersalaman dengan berjabat tangan, apalagi berpelukan dan melakukan cipika cipiki seperti yang dilakukan sebagian artis. Sebaiknya cukup hanya mengatupkan kedua tangan di dada sebagai tanda salam kita kepada lawan jenis.

"Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi, itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya” (HR. Thabrani dan juga Baihaqi).

4. Sebaiknya yang dibicarakan ketika bertemu dengan teman lama adalah hal-hal umum yang bersifat positif dan membangkitkan semangat hidup. Bisa tentang masa lalu yang menggembirakan atau masa kini yang membahagiakan.

Jangan banyak berkeluh kesah, membuka aib dan menyampaikan hal-hal pesimis, sehingga pembicaraan menjadi kurang bermanfaat.

5. Jangan menanyakan hal-hal yang bagi sebagian orang membuat risih (tidak nyaman), misalnya bertanya tentang status pernikahan, punya anak atau tidak, kerja dimana, atau pertanyaan yang menyinggung SARA.

6. Jangan minder atau sombong ketika bertemu teman lama. Minder karena merasa belum sesukses teman lama atau sombong karena merasa lebih sukses. Persepsikan diri kita dan teman lama kita sebagai teman sederajat sebagaimana dahulu pernah bersama tanpa ada atribut pangkat dan kekayaan.

7. Sebaiknya memanggil teman lama dengan panggilan yang dulu kita lakukan kepadanya atau panggilan yang ia sukai. Memanggil dengan panggilan "bapak", "ibu" atau jabatannya sekarang kadang dapat mengganggu keakraban.

8. Jangan asyik berbicara berbisik-bisik antara dua orang tanpa melibatkan orang lain dalam topik pembicaraan.

"Apabila berkumpul tiga orang maka janganlah dua orang di antara mereka berbisik-bisik tanpa menyertakan orang ke tiga (HR.Bukhari dan Muslim).

9. Tetaplah menjaga kesopanan dalam berbuat dan kesantunan dalam berbicara.

Jangan terjebak dengan suasana ephoria, sehingga lupa diri, misalnya berjoget seperti orang mabuk karena ada hiburan musik atau tertawa terbahak-bahak ketika ada yang lucu. Ingat kita bukan bocil lagi, sehingga seharusnya bisa bersikap lebih dewasa.

10. Tidak melanjutkan pertemuan bersama teman lama yang berlawanan jenis dengan KENCAN secara rahasia, baik secara offline atau online. Apalagi sampai melakukan CLBK yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga .

11. Yang perlu dipahami bahwa silaturahim dengan teman lama sebaiknya bernilai ibadah dan dakwah, tanpa menghilangkan keakraban atau terkesan menggurui teman lama kita.

Akhirnya, ingatlah selalu manfaat silaturahim, antara lain seperti yang disebutkan dalam hadits berikut :

"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan ingin dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia bersilaturahim" (HR. Bukhari).

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar