• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Strategi Muslim Menghadapi Tantangan 2026

26 Dec 25

Strategi Muslim Menghadapi Tantangan 2026

TAHUN 2026 tinggal beberapa hari lagi. Pergantian ke tahun 2026 bukan sekadar pergantian angka. Ia datang membawa tantangan yang lebih kompleks: ekonomi yang tak menentu, persaingan hidup yang makin keras, informasi yang deras, dan iman yang terus diuji.

Banyak orang bertanya, “Apa strategi untuk bertahan hidup di tahun 2026?” Seorang muslim seharusnya bertanya lebih dalam: “Bagaimana cara bertumbuh tanpa kehilangan iman?”
Islam tidak mengajarkan kita hanya kuat secara materi, tetapi juga kokoh secara ruhani. Inilah beberapa strategi muslim menghadapi tahun 2026:

1. Perbaiki hubungan dengan Allah sebelum memperbaiki hidup
Tantangan terbesar bukan inflasi atau teknologi, tetapi hati yang jauh dari Allah. Tahun 2026 menuntut seorang muslim untuk lebih disiplin sholat tepat waktu, lebih sering tilawah walau sedikit tapi rutin, lebih jujur dalam muhasabah diri.
Karena pertolongan Allah tidak turun kepada hati yang lalai.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberinya jalan keluar.” (QS. Ath-Thalaq: 2)
2. Kuatkan ilmu agar tidak mudah goyah
Tantangan zaman melahirkan banyak syubhat dan kebingungan. Tanpa ilmu, iman mudah retak. Strategi muslim untuk tahun 2026 adalah ikut pembinaan agama (liqo') yang rutin dan tetap, punya binaan (mad'u) yang dikelola dengan kesabaran dan efektif. Sebab muslim tanpa ilmu akan sibuk berdebat, bukan berbenah.
3. Kelola ekonomi dengan halal dan amanah
Banyak yang ingin kaya cepat, tapi lupa cara selamat. Islam mengajarkan agar seorang muslim mencari rezeki yang halal, menabung dan berinvestasi, hidup sederhana dan tidak berfoya-foya.
4. Jaga keluarga sebagai benteng utama moral
Di tengah rusaknya moral dan nilai, keluarga adalah benteng utama. Untuk itu, perlu dilakukan strategi berupa kehadiran ayah dalam pengasuhan, bukan sekedar memberi uang. Ibu menjadi madrasah pertama dan anak dibesarkan dengan iman, bukan hanya ambisi. Pahamilah, rumah yang hidup dengan dzikir akan lebih kuat daripada rumah yang penuh fasilitas.
5. Perbanyak doa, kurangi keluh kesah
Keluh kesah melemahkan hati. Doa menguatkan jiwa.
Perbanyak doa di tahun 2026. Doa orang beriman tidak pernah sia-sia. Air mata dalam sujud lebih kuat daripada makar dunia.

Allah tidak meminta kita memastikan hasil, tapi Allah hanya meminta kita terus berharap. Tantangan tahun 2026 bukan untuk ditakuti, tapi dihadapi dengan iman, ilmu, dan istiqamah. Karena siapa yang bersama Allah, tak pernah benar-benar sendirian menghadapi tantangan zaman.

By. Satria hadi lubis

  • Ust. Satria Hadi Lubis
  • shl
  • Bagikan :

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.