• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Agar Tidak Riya

15 Apr 23

Agar Tidak Riya

By. Satria hadi lubis.

PERNAH baca postingan kek gini di medsos?

  • "Alhamdulillah, dah murojaah satu juz"
  • "Sebentar lagi mau pergi kajian hadits"
  • "Hafalan hadits umdatul ahkam yang ke 120 kok lupa lagi ya"
  • "5 menit lagi mau berjama'ah isya' di masjid"
  • "Suara ane tadi pas jadi imam shalat kedengaran ga ya ama makmum akhwat di belakang."
  • "Sedang berada di kajian ustadz fulan. Persis depan beliau."
  • "Khutbah jum'at di Masjid Nabawi kali ini sangat menyentuh"
  • "Aduh, tadi pas di majelisnya ustadz fulan gak sempat nyatat, padahal faidahnya banyak"
  • "Otw mekkah.... "
  • "Bismillah.. Aku datang memenuhi panggilanmu ya Allah.. Moga selamat sampai Makkah"
  • "Ini dah masuk thawaf ke berapa ya...? Lupa ane."
  • "Lantai tiga masjidil haram sepi bangett.. Sambil narsis depan ka'bah"
  • "Lantai 20 menara zam zam. Masyaallah... Sungguh agung ciptaan-Mu ya Allah..."
  • "Lagi muraja'ah jangan diganggu"
  • "Botak lagi.. Botak lagi... Padahal umrohnya baru minggu kmaren... Alhamdullah.."
  • "Alhamdulillah kajian Sohih Bukhori dah nyampe hadits ke 5700-san"
  • "Ada yang mau bantuin ana muraja'ah gak..?
  • "Lagi nunggu adzan Maghrib. Madinah"
  • "Alhamdulillah umrohnya lancar"

Postingan semacam ini bisa membuat pelakunya jatuh pada riya.' Mungkin maksudnya tahaduts bin ni'mah (menyampaikan kepada orang lain nikmat Allah sebagai cara bersyukur), namun jika postingan tersebut :

  1. Dilakukan terlalu sering;
  2. Dilakukan pada saat kejadian (live report);
  3. Dilakukan dengan niat pamer dan ingin tenar serta ingin dipuji.

Maka kemungkinan besar postingan semacam itu bisa jatuh pada perbuatan riya' yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.

Maka :

"Rahasiakanlah amal baikmu seperti engkau merahasiakan aibmu"

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

"Sesungguhnya yang pertama-tama orang diputuskan - diperiksa ketika diadakan hisab pada hari kiamat ialah seseorang lelaki yang mati syahid - mati dalam peperangan fi-sabilillah. Orang itu didatangkan, lalu diperlihatkanlah kepadanya akan kenikmatan -yang akan dimilikinya, kemudian ia pun dapat melihatnya pula. Allah berfirman: "Apakah yang engkau amalkan sehingga dapat memperoleh kenikmatan-kenikmatan itu?" Orang itu menjawab: "Saya berperang untuk membela agamaMu ya Allah - sehingga saya terbunuh dan mati syahid." Allah berfirman: "Engkau berdusta tetapi sebenarnya engkau berperang itu ialah supaya engkau dikatakan sebagai seorang yang berani dan memang engkau sudah dikatakan sedemikian itu." Orang itu lalu disuruh minggir, kemudian diseret atas mukanya sehingga dilemparkan ke dalam api neraka.

Selanjutnya ialah seorang lelaki yang belajar sesuatu ilmu agama dan mengajarkannya serta membaca al-Quran, ia didatangkan, lalu diperlihatkanlah padanya kenikmatan-kenikmatan yang dapat diperolehnya dan ia juga dapat melihatnya. Allah berfirman: "Apakah amalan yang sudah engkau kerjakan sehingga engkau dapat memperoleh kenikmatan-kenikmatan itu?" Orang itu menjawab: "Saya belajar sesuatu ilmu dan sayapun mengajarkannya, juga saya membaca al-Quran untuk mengharapkan keridhaanMu." Kemudian Allah berfirman: "Engkau berdusta, tetapi sesungguhnya engkau belajar ilmu itu supaya engkau dikatakan sebagai seorang yang alim, juga engkau membaca al-Quran itu supaya engkau dikatakan sebagai seorang pandai dalam membaca al-Quran dan memang engkau telah dikatakan sedemikian itu. Selanjutnya orang itu disuruh minggir dan diseret atas mukanya sehingga dilemparkanlah ia ke dalam api neraka.

Ada pula seorang lelaki yang telah dikaruniai kelapangan hidup oleh Allah dan pula diberi berbagai macam harta benda. la didatangkan lalu diperlihatkanlah padanya kenikmatan-kenikmatan yang dapat diperolehnya dan ia juga dapat melihatnya itu. Allah berfirman: "Apakah amalan yang sudah engkau lakukan sehingga dapat memperoleh kenikmatan-kenikmatan itu?" la menjawab: "Tiada suatu jalanpun yang Engkau cinta kalau jalan itu diberikan nafkah, melainkan saya pun menafkahkan harta saya untuk jalan tadi karena mengharapkan keridhaanMu." Allah berfirman: "Engkau berdusta, tetapi engkau telah mengerjakan yang sedemikian itu supaya dikatakan: "Orang itu amat dermawan sekali" dan memang sudah dikatakan sedemikian itu." Orang itu lalu disuruh minggir terus diseret atas mukanya sehingga dilemparkanlah ia ke dalam api neraka" (HR. Muslim).

Tentang : H. Hadi Mujiono

Bagian ini akan diisi dengan riwayat singkat Ust. H. Hadi Mujiono ... .... .....

Komentar