• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Apa Pertempuran Terbesar Manusia Dengan Setan?

16 Mar 24

Apa Pertempuran Terbesar Manusia Dengan Setan?

By. Satria Hadi lubis

PERTEMPURAN terbesar manusia dengan setan bukanlah Armageddon (perang besar di akhir zaman), bukan pula perang melawan tirani penguasa atau melawan kemaksiatan (narkoba, minuman keras, judi, dan lain-lain).

Tapi pertempuran terbesar manusia melawan setan adalah mempertahankan mahligai rumah tangga, sehingga sepasang suami isteri tidak bercerai sampai maut memisahkan mereka.

Hal ini disampaikan dalam sebuah hadits :

إِنَّ إِبْلِيْسَ يَضَعُ عَرْشَهُ عَلَى الْمَاءِ ثُمَّ يَبْعَثُ سَرَايَاهُ فَأَدْنَاهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَعْظَمُهُمْ فِتْنَةً يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ فَعَلْتُ كَذَا وَكَذَا فَيَقُوْلُ مَا صَنَعْتَ شَيْئًا قَالَ ثُمَّ يَجِيْءُ أَحَدُهُمْ فَيَقُوْلُ مَا تَرَكْتُهُ حَتَّى فَرَّقْتُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ قَالَ فَيُدْنِيْهِ مِنْهُ وَيَقُوْلُ نِعْمَ أَنْتَ

“Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air (laut) kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatupun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (untuk digoda) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat (setan) seperti engkau” (HR Muslim IV/2167 no 2813).

Dalam hadits tersebut, iblis si raja setan menjadikan keberhasilan memisahkan sepasang suami isteri (bercerai) sebagai prestasi tertinggi setan.

Jika itu merupakan prestasi tertinggi setan, maka "pertempuran" terbesar manusia adalah bagaimana agar ia tidak tergoda bujuk rayu setan untuk memisahkan dirinya (bercerai) dengan pasangannya.

Iblis berpikir strategis untuk mengalahkan manusia. Iblis sangat paham bahwa perceraian akan berdampak kemana-mana. Yang akhirnya dapat menghancurkan kualitas ketakwaan manusia.

Sebab dari perceraian muncul perzinahan dengan segala nama dan asesorisnya. Sebab dari perceraian lahir anak-anak broken home yang broken heart dan dibawa sampai ia dewasa ketika terjun ke masyarakat. Mempengaruhi kesehatan mentalnya dalam mengambil keputusan, termasuk ketika ia jadi pemimpin. Ujung-ujungnya akan menurunkan, bahkan menghancurkan masa depan sebuah bangsa.

Strategi iblis yang "cerdas" ini tak dipahami sebagian suami isteri, sehingga mereka mudah bercerai ketika terjadi konflik dalam rumah tangga. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2022 ada 516.334 kasus perceraian di Indonesia yang telah diputus oleh pengadilan. Artinya, setiap satu jam adanya 60 pasang suami isteri yang bercerai di Indonesia!

Jadi jika prestasi terbesar setan adalah memenangkan pertempuran untuk memisahkan suami isteri, maka prestasi terbesar manusia adalah memenangkan pertempuran tersebut dengan tidak tergoda untuk berpisah (bercerai) dengan pasangannya.

Maka suami isteri yang tidak dapat dipisahkan setan untuk bercerai adalah pemenang sejati.

Maka anak-anak dan keluarga dekat yang berusaha merukunkan bapak ibunya atau anggota keluarganya agar tidak bercerai adalah pemenang hakiki.

Maka konselor, ustadz, rohaniawan, mediator, dan hakam (hakim) yang berhasil menengahi konflik yang ada di antara suami isteri agar tidak bercerai adalah pahlawan bangsa.

Maka berusahalah sekuat tenaga untuk memenangkan pertempuran terbesar ini!

  • Ust. Satria Hadi Lubis
  • shl
  • Bagikan :

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar