Efek Dosa di Masa Depan
By. Satria hadi lubis.
Wahai saudaraku...
jangan pernah meremehkan dosa, terutama dosa hablum minannas (dalam hubungannya dengan sesama manusia).
Sebab ia akan berbalas walau masanya lama. Mungkin 40 tahun kemudian baru dirasakan efeknya.
Seorang pengusaha yang bangkrut usahanya menangis sedih karena teringat dosanya 40 tahun lalu yang pernah melecehkan seseorang dengan sebutan, "Hai...orang bangkrut!"
Maka sudah menjadi sunnatullah (ketetapan Allah) bahwa perbuatan buruk akan berbalas kesialan di masa depan.
Ada orang yang memfitnah temannya di tempat kerja, lalu tuanya sakit-sakitan. Hidup susah mati pun susah.
Ada suami yang suka selingkuh di masa mudanya, lalu tuanya lama kena stroke sampai meninggal.
Ada isteri yang suka merendahkan suaminya, lalu diceraikan dan susah cari jodoh lagi. Masa tuanya miskin dan kesepian.
Ada anak yang durhaka kepada orang tuanya, lalu susah cari kerja dan jomblo sampai tua dalam kefakiran.
Entah sudah begitu banyak sebenarnya bukti di sekeliling kita tentang efek dosa yang berbalas di masa depan.
Sayang...kebanyakan manusia tidak jeli mengamatinya dan lalai introspeksi diri.
Pemutus ketetapan Allah tentang efek dosa ini hanyalah dengan taubatan nasuha. Lalu minta maaf sebisa mungkin kepada orang yang pernah dizaliminya.
Jika tidak, takdirnya di masa depan akan ditulis oleh tinta Ilahi sebagai orang yang sial dan sengsara.
"Dan pasti Kami timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat nanti); agar mereka kembali (ke jalan yang benar)" (Qs. As Sajdah ayat 21).
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar