• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Fatherless : Ayah Ada Tapi Tiada

24 Jul 23

Fatherless : Ayah Ada Tapi Tiada

By. Satria hadi lubis

Fatherless adalah kondisi ketika ayah ada tapi tiada. Maksudnya, ayah ada di sebuah keluarga tapi perannya dalam membina anak-anaknya tidak dominan. Yang lebih dominan adalah ibu. Sedang ayah sibuk di luar rumah mencari nafkah atau sibuk dengan kegiatan lainnya.

Kondisi fatherless di Indonesia cukup memprihatinkan. Terbukti banyak sekali data yang menginformasikan tentang meningkatnya kenakalan remaja, meningkatnya kriminalitas dengan pelaku anak, meningkatnya pemakaian narkoba, perilaku seks bebas dan penyimpangan seksual serta lahirnya anak-anak yang mudah stres, depresi sampai bunuh diri.

Nanti jika anak-anak fatherless ini menikah dan berkeluarga, mereka tidak dewasa mengelola rumah tangganya. Muncul suami-suami yang tak mampu memimpin keluarga atau isteri-isteri yang tak mampu mengelola emosi, sehingga rentan terjadinya perceraian.

Berdasarkan laporan Statistik Indonesia 2023, kasus perceraian di Indonesia mencapai 516.334 kasus pada tahun 2022. Jelas angka ini meningkat 15% dibandingkan 2021 yang mencapai 447.743 kasus. Ini berarti di tahun 2022 setiap satu jam terjadi 60 perceraian di Indonesia!

Jadi dapat disimpulkan bahwa anak-anak yang tumbuh kembang tanpa pengasuhan ayah (fatherless) akan lambat dewasanya. Usia psikologis anak akan jauh lebih lambat dari usia biologisnya.

Oleh sebab itu, "gerakan" mengembalikan ayah ke rumah untuk menjalankan peran sebagai pembina (pendidik) anak-anaknya perlu digesa segera agar masa depan bangsa tidak suram akibat menurunnya kualitas generasi mendatang.

Komunitas keayahan perlu diperbanyak, kampanye bahaya fatherless perlu ditingkatkan, dan seminar/kelas-kelas parenting perlu dihadiri oleh para ayah, sehingga kesadaran dan keahlian ayah untuk mengasuh anak semakin meningkat.

Peran penting ayah dalam keluarga ini juga tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW: "Seorang ayah adalah bagian tengah dari gerbang surga. Jadi, tetaplah di gerbang itu atau lepaskan" (H.R. Tirmidzi).

Hadis di atas menggambarkan bahwa ayah merupakan kunci penting dalam membimbing dan mendidik anak dalam suatu keluarga untuk sukses dan masuk surga bersama.

Semoga para ayah semakin sadar pentingnya menjadi ayah yang sebenarnya untuk anak-anaknya.

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar