• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Jangan Buta Politik

28 Jul 23

Jangan Buta Politik

By. Satria hadi lubis

Dalam sebuah ceramahnya, seorang ustadz berkata: "Mereka yang berpolitik itu sudah benar gak sholatnya? Sudah sholat berjamaah tidak di mesjid? Sudah baca al Qur'an gak? Perbaiki dulu deh ibadahnya, baru setelah itu berpolitik!"

Ucapan semacam ini sekilas kelihatannya benar, tapi akan lebih benar lagi jika seruannya seperti ini : "Mereka yang berpolitik itu sudah benar gak sholatnya? Sudah sholat berjamaah tidak di mesjid? Sudah baca Al Qur'an gak? Perbaiki dulu deh ibadahnya SAMBIL berpolitik!"

Ibadah dalam Islam itu luas pengertiannya, meliputi ipoleksosbudhankamrata (ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan rakyat semesta). Semuanya sama-sama penting. Bagi seorang muslim, politik tidak bisa ditinggalkan karena asyik mendahulukan ibadah mahdhoh (khusus), seperti sholat, zikir, haji, dan sebagainya. Begitu pun sebaliknya, jangan asyik berpolitik tapi melupakan ibadah khusus.

Walau tidak semua muslim harus berpolitik praktis (dengan menjadi anggota parpol atau relawan), suka atau tidak suka seorang muslim harus tahu kondisi kaum muslimin, membela kaum muslimin (baca: membela kemanusiaan) dan memahami makar mereka yang membenci Islam. Dan ini berarti berpolitik (high politics). Tidak boleh cuek.

Bukankah Allah sendiri yang memberitahu kita adanya orang-orang yang membenci Islam? "Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya" (Qs.61 ayat 8).

Memahami percaturan politik dan makar mereka yang membenci Islam (Islamophobia) serta sebaliknya siapa yang membela Islam dan syariatnya, semuanya itu hanya ditujukan dalam rangka mencari ridho Allah SWT.

"Katakanlah, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam" (Qs. 6 ayat 162).

Jadi jangan menjadi muslim yang buta politik!

Bukankah Allah memerintahkan kita agar jangan setengah-setengah (parsial) dalam memahami dan mengamalkan Islam?

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu" (Qs. 2 ayat 208) .

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar