Kapan Disebut Ibadah?
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku" (Qs. 51 ayat 56).
Tugas manusia adalah beribadah (mengabdi) kepada Allah). Para ulama membagi ibadah dalam dua kategori, yaitu : ibadah umum (ghoiru mahdhoh), seperti bekerja, menikah, bergaul, dan lain-lain, serta ibadah khusus (mahdhoh), seperti sholat, wudhu, shaum, zakat, haji, dan lain-lain.
Sesuatu disebut ibadah jika terpenuhi tiga syarat : niatnya Lillah (ikhlas untuk Allah), dikerjakan dengan cara Billah (sesuai aturan/syariat Allah) dan tujuannya Ilallah (kepada Allah).
Jika salah satunya tidak memenuhi syarat tersebut, maka tidak dapat disebut ibadah. Otomatis tidak mendapatkan pahala karena tidak diridhoi Allah SWT.
Jadi hati-hatilah dalam berniat dan dalam berbuat.
"(Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala di sisi Rabb-nya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati” (Qs. 2 ayat 112).
Rasulullah saw bersabda : ''Pada hari kiamat nanti, dunia akan dibawa, kemudian dipisah-pisahkan, apa yang dikerjakan karena Allah dan apa yang dilakukan bukan karena Allah, lalu dicampakkan ke dalam api neraka (yang bukan karena Allah)'' (HR. Baihaqi)
By. Satria hadi lubis
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar