Keintiman Dengan Allah
Pada mulanya seorang mencari ALLAH, mendekat pada ALLAH, haus dan rindu mendengar suara ALLAH.
Sejalan dengan waktu, kehidupannya tambah makmur. ALLAH melimpahinya dengan apa yang menyenangkan hatinya.
Tetapi bersamaan dengan itu... rasa haus kepada ALLAH bergeser menjadi rasa haus akan berbagai karunia (pemberian) ALLAH, berupa materi dunia.
Akhirnya, ia kehilangan apa yang paling penting bagi dirinya. Yaitu KEINTIMAN kepada ALLAH itu sendiri.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat..." (Qs. 2 ayat 186).
Kesibukannya dalam mencari berbagai karunia ALLAH justru membuatnya menjauh dari ALLAH.
Ia lupa bahwa tanpa "kunci" itu, yaitu keintiman dengan ALLAH, semua karunia dari ALLAH hanyalah debu...
Ketika ia kehilangan apa yang sejatinya paling berarti yaitu keintimannya dengan ALLAH, maka apa yang dianggapnya paling berarti, yaitu karunia ALLAH ternyata hanya DEBU ...
"Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan" (Qs. 25 ayat 23).
Edited by. Satria hadi lubis
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar