• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Keluarga Pelangi

21 Jun 23

Keluarga Pelangi

By. Satria hadi lubis

BARU-baru ini saya membaca buku yang salah satu babnya berkisah tentang seorang ayah yang bangga dengan kerukunan keluarganya walau beda agama. Dimana ayahnya Islam, istrinya Kristen, kemudian anak-anaknya ada yang Islam, Kristen bahkan agnostik. Lalu dengan percaya diri si ayah menyebut keluarganya sebagai keluarga yang menghargai keberagaman. Keluarga Bhinneka Tunggal Ika. Keluarga yang menerapkan Pancasila.

Subhanallah...ini musibah. Sungguh keliru jika fenomena keluarga pelangi (keluarga yang anggota keluarganya berbeda-beda agamanya) dianggap sebagai keluarga Pancasila atau yang paling menghargai kebhinekaan. Kalau begitu pengertiannya, keluarga yang anggota keluarganya satu agama kurang pancasilais dan kurang menghargai kebhinnekaan donk?

Jangan bawa-bawa Pancasila dan kebhinnekaan untuk fenomena sebuah keluarga pelangi. Maksain banget dan bukan begitu pengertian Pancasila yang sesungguhnya.

Sejatinya, keluarga pelangi adalah keluarga yang TIDAK IDEAL dan tak patut dicontoh. Mana ada nurani seorang ayah atau ibu yang sukarela merestui anaknya menikah dengan orang yang beda agama. Pasti mereka menerimanya karena terpaksa. Sebab sudah terbayang berbagai kesulitan yang akan dihadapi anaknya di masa depan.

Keluarga pelangi adalah keluarga yang orientasinya duniawi belaka. Visinya sempit, hanya berjangka pendek. Atas nama cinta berjanji untuk bersama dan hidup rukun di dunia saja (itu pun kalau rukun). Tidak memikirkan dampak jangka panjang. Padahal pernikahan seharusnya bervisi jangka panjang, menyambung sampai ke negeri akhirat. Kita ingin berkumpul bersama suami, istri dan anak-anak kita bukan hanya di dunia saja, tapi juga sampai ke akhirat. Masuk surga bersama.

"(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu" (Qs. 13 ayat 23).

Bayangkan... jika sebuah keluarga berbeda-beda agamanya, maka yang satu masuk surga dan yang lainnya masuk neraka (selama-lamanya). Inikah keluarga yang ideal? Tentu tidak!

Saya tak bisa membayangkan jika istri atau suami dan anak-anak yang saya cintai masuk neraka selama-lamanya karena beda agama dengan saya yang Islam. Apakah saya bisa hidup tenang di surga kelak?

Nabi Shalalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada seorangpun, baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar tentang diriku dari umat Islam ini, kemudian ia mati dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa kecuali ia akan menjadi penghuni neraka” (HR. Muslim).

Maha benar Allah yang mengharamkan pernikahan beda agama. Ulama Nahdhatul Ulama (NU) pada Muktamar ke-28 di Yogyakarta, bulan November 1989, juga menetapkan fatwa bahwa pernikahan beda agama di Indonesia hukumnya haram atau tidak sah.

Sebab di dalam keluarga pelangi terdapat kesulitan dan tragedi yang panjang.

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar