Kepuasan Berdakwah
Jika kita ceramah...
jama'ahnya mendapatkan ilmu.
Penceramahnya mendapatkan kepuasan.
Jika kita mengisi liqo' (mentoring),
peserta mendapatkan penguatan fikroh.
Pembinanya (murobbi) mendapatkan kepuasan.
Jika kita menulis atau membuat video dakwah,
yang membaca dan menonton mendapatkan pencerahan.
Yang membuatnya mendapatkan kepuasan.
Jika kita mengajak orang pada kebaikan,
yang diajak mendapatkan motivasi.
Yang mengajak mendapatkan kepuasan.
Jalan-jalan dakwah sesungguhnya membahagiakan para pelakunya.
Jauh lebih bahagia daripada aktivitas lain.
Dukanya saja membahagiakan, apalagi sukanya.
Itulah sebab orang yang paling bahagia di muka bumi,
yaitu para nabi dan ulama,
mengambil jalan dakwah sebagai napas hidupnya.
Suatu ketika Fudhail bin Iyadh,
seorang ulama tabiin ditanya muridnya,
"Apakah guru bahagia?"
Sang guru menjawab, "Iya..aku bahagia.
Seandainya para raja mengetahui betapa besar kebahagiaanku, niscaya mereka akan berusaha merebutnya walaupun dengan menggunakan pedang-pedang mereka."
Sayangnya,
jalan ini malah dianggap sulit dan dicitrakan buruk oleh sebagian orang.
Sehingga banyak yang malas berdakwah.
Padahal jalan dakwah adalah "rahasia" kepuasan dan kebahagiaan yang Allah sediakan untuk manusia.
"Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru (berdakwah) kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata, “Sungguh, aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri)?” (Qs. 41 ayat 33).
By. Satria Hadilubis
- Ust. Satria Hadi Lubis
- shl
- Bagikan :
Komentar