• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Khawatirkan Ibadahmu dan Jangan Khawatirkan Duniamu

22 May 24

Khawatirkan Ibadahmu dan Jangan Khawatirkan Duniamu

KITA sering mendengar para ustadz mengingatkan dari atas mimbar, bahwa mati, jodoh, dan rezeki telah ditentukan. Kita juga sering meyakinkan diri sendiri, jika sudah jodoh tak akan kemana, jika sudah rezeki tak akan tertukar dan jika sudah ajal tak akan tertunda.

Tapi hari ini, peluang kerja bertambah sulit. Seorang sarjana lulusan S1, perlu waktu paling cepat satu tahun untuk mendapatkan pekerjaan. Ekonomi terasa sedang susah. Kerisauan tentang susahnya pekerjaan, menjadi kerisauan masal.

Namun yakinlah...! Jangan risau ada Allah! Selama usaha maksimal telah dilakukan, ikhtiar besar telah dilaksanakan, Insya Allah pertolongan akan datang.

“Tidak ada satupun yang bergerak di muka bumi ini kecuali Allah yang menanggung rezekinya” (QS. Hud ayat 6).

"Sesungguhnya rezeki akan mencari seorang hamba sebagaimana ajal yang akan mencarinya” (H.R. Ibn Hibban).

"Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram” (HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubro nomor 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak nomor 2070 dan disepakati Adz-Dzahabi).

Yang justru perlu kita khawatirkan adalah apa yang tak pernah dijamin dan tak pernah diberi kepastian oleh Allah azza wa Jalla. Apa itu? IBADAH kita. Baik itu ibadah khusus, seperti sholat, shaum, zikir, tilawah Al Qur'an, umroh dan haji, serta yang lainnya. Juga ibadah dalam arti yang umum, yaitu ikhlas beramal dengan cara yang sesuai syariat dan ditujukan untuk mencari ridho Allah.

Ketahuilah ...

Allah tak pernah mengeluarkan jaminan bahwa ibadah yang kita lakukan akan mendapatkan nilai A dan layak diterima. Allah tak pernah memberikan kepastian bahwa seluruh amal yang kita lakukan berstatus sempurna dan akan mengantarkan kita ke surga.

Tentu saja kita selalu berbaik sangka atas semua yang kita lakukan dalam rangka beribadah kepada Allah. Tapi kita juga wajib memastikan melakukan semua ibadah tersebut dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik (ikhlas dan khusyu').

Malik bin Dinar suatu hari berkata, “Seberapa besar khawatirmu karena dunia, maka sebesar itu pula khawatirmu pada akhirat akan hilang dari dirimu. Seberapa besar khawatirmu karena akhirat, maka sebesar itu pula khawatirmu pada dunia akan menguap sirna.”

By. Satria hadi lubis

  • Ust. Satria Hadi Lubis
  • shl
  • Bagikan :

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar