• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Manusia Meninggal Sesuai Kebiasaannya Saat Hidup

20 Dec 24

Manusia Meninggal Sesuai Kebiasaannya Saat Hidup

ADA orang meninggal dalam keadaan taat kepada Allah SWT, misalnya saat shalat berjamaah di masjid, membaca al-Quran, berzikir, saat menghadiri majelis ilmu atau mengajarkan ilmu, saat berdakwah atau berjihad di jalan Allah SWT, dan lain-lain.

Sebaliknya, banyak orang mati dalam keadaan maksiat kepada Allah SWT. Mati di tempat dugem, di meja judi atau di tempat pelacuran. Mati saat mabuk-mabukkan atau mati karena narkoba. Mati saat menikmati uang hasil korupsi, suap-menyuap atau riba. Mati dalam keadaaan memamerkan aurat atau saat berlenggak-lenggok di atas panggung, dalam keadaan asyik bermain games, berpesta-pora dalam pergaulan bebas di tempat-tempat hiburan, dan lain-lain.

Banyak pula yang mati dalam keadaan menunda-nunda bahkan meninggalkan shalat, lalai dari zikir mengingat Allah SWT, jarang sekali membaca al-Quran. Mati dalam keadaan menyakiti orangtua, mengabaikan hak-hak suami (istri) atau menzalimi orang lain, dan lain-lain.

Semua tergantung pada kebiasaan masing-masing saat hidup. Sebagaimana dinyatakan oleh Imam Ibnu Katsir dan Imam as-Sa'adi serta ulama lainnya rahimahumulLaah.

أَنَّهُ مَنْ عَاشَ عَلَى شَيْءٍ مَاتَ عَلَيْهِ

"Sungguh siapa saja yang hidup di atas suatu kebiasaan tertentu, ia pun akan diwafatkan di atas kebiasaan tersebut" (Ibnu Katsir, Tafsiir al-Qur'aan al-'Azhiim, 2/101; as-Sa'adi, Taysiir al-Kariim ar-Rahmaan fii Tafsiir Kalaam al-Manaan, 1/130).

Alhasil, kita boleh saja berharap mati dalam keadaan husnul khotimah. Namun pada akhirnya, kita akan mati sesuai dengan kebiasaan kita di saat hidup. Apakah biasa taat kepada Allah SWT ataukah biasa berbuat dosa dan bermaksiat kepada-Nya. Apakah dalam keadaan selalu ingat kepada Allah SWT atau sering lalai kepada-Nya.

Oleh karena itu, sebelum al maut datang maka kita perlu bergegas memperbaiki diri agar memiliki kebiasaan baik dalam keseharian, sehingga meninggal dalam kondisi sedang melakukan kebiasaan baik tersebut. Wallahu'alam bis showab.


By. Satria Hadi Lubis

  • Ust. Satria Hadi Lubis
  • shl
  • Bagikan :

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar