Sendiri dan Sepi
By. Satria hadi lubis
Ada seekor kucing betina yang suka mampir di pekarangan rumah saya. Biasanya kalau dia mampir, tak lama kemudian akan ada empat sampai lima ekor kucing jantan yang mengelilinginya. Seakan bersaing mencari perhatian. Bisa dikatakan si kucing betina ini seperti primadona di antara kucing betina di lingkungan perumahan saya.
Namun akhir-akhir ini, saya tidak lagi melihat si kucing betina itu dikelilingi para pejantan. Awalnya tidak begitu saya perhatikan, tapi lama-lama saya heran juga. Kemudian saya perhatikan si kucing betina itu ketika berjalan, ternyata sekarang kakinya belakangnya sudah pincang. Entah....dimana ia mengalami kecelakaan, sehingga kakinya sekarang cacat. Sedih juga saya melihatnya.
Mungkin di dunia perkucingan berlaku juga pepatah "habis manis sepah dibuang", kucing betina itu tidak lagi manis, tidak lagi disayang. Sekarang sang kucing betina itu lebih sering sendirian. Ia tak lagi menjadi primodana kucing. Mungkin ia akan menghabiskan sisa-sisa usianya dalam kesepian.
Begitulah pahitnya di dunia binatang. Ada masa-masa dimana mereka mengalami kondisi sendiri dan sepi.
Begitu pun di dunia manusia, ada masanya kita merasa sepi dan sendirian.
Mungkin itu saat kita awet menjomblo gak nikah-nikah. Dimana umur terus bertambah dan jodoh semakin menjauh.
Mungkin itu saat kita bekerja dan jauh dari istri dan anak, ditambah lingkungan kerja yang tak nyaman.
Mungkin itu ketika anak-anak sudah besar. Rumah yang tadinya ramai menjadi sepi dengan percakapan dan interaksi.
Mungkin itu ketika istri atau suami kita sudah lebih dulu meninggalkan kita. Bertahun, bahkan puluhan tahun sendirian di pinggir usia.
Mungkin itu ketika....ahh banyak sebenarnya momen-momen yang bisa membuat kita merasa sendiri dan sepi. Waktunya bisa singkat, bisa juga sampai puluhan tahun.
Bahkan ada orang yang merasa sendiri dan sepi walau di tempat ramai. Para pelaku bunuh diri, contohnya. Walau dikelilingi oleh orang-orang yang menyayangi mereka, tapi rasa sepi itu tak mau pergi, sehingga mereka tak tahan lagi dan menyelesaikannya dengan bunuh diri. Hal inilah yang mungkin terjadi pada diri Marilyn Monroe, artis terkenal dunia tahun 60-an yang mati bunuh diri. Atau sang vokalis Linkin Park, Chester Bennington, yang suaranya langka, melengking gahar seakan memprotes kesepian hidupnya.
Sudah banyak advis atau nasehat yang diberikan para pakar kesehatan jiwa agar kita tak merasa kesepian dan sendiri. Mulai dari menyibukkan diri sampai mencoba mencari teman bergaul. Namun itu semua tak cukup.
Mungkin kita lupa bahwa momen sepi dan sendiri itu adalah takdir (ketetapan) Allah, yang pasti terjadi pada setiap manusia. Itu adalah cara Allah agar manusia merasa sendiri lalu berpaling kepada-Nya. Cara Allah untuk menyapa hamba-Nya yang dicintai-Nya. Yang selama ini sibuk dengan urusan dunia dan melupakan-Nya. Itulah cara Allah untuk mengajak kita berdialog dan bermesraan dengan-Nya. Cara Allah untuk mengajak kita kepada kebahagiaan abadi.
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram" (Qs. Ar-Ra'd, Ayat 28).
Rumus itulah yang didapatkan oleh Nabi Muhammad saw ketika beliau merasa sepi dan sendirian. Lalu beliau uzlah (mengasingkan diri) ke gua Hiro dan akhirnya mendapat wahyu bagaimana cara hidup bahagia tanpa pernah merasa kesepian, yakni dengan mengingat dan bersama Allah dalam setiap detik kehidupan. Dan ini juga yang harus kita lakukan jika kita tak mau merasa sepi dan sendirian.
Ketahuilah....jiwa dan hati ini ciptaan Allah, build up buatan Allah, sehingga hanya Allah yang tahu cara membahagiakan hati. Tapi manusia ada yang bandel, sok tahu, mereka berupaya menyelesaikan permasalahan hatinya tanpa petunjuk Allah. Dampaknya, malah makin merana dan kesepian.
Sang kucing betina itu bingung mengapa ia sekarang sendirian...
Tapi manusia seyogyanya tidak bingung ketika ia merasa sepi dan sendirian.
Karena ada Allah yang selalu menunggunya dan menyapanya dalam cinta sejati.
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar