Sulit Menangis Untuk Allah
By. Satria hadi lubis
Banyak orang yang mudah menangis karena kehilangan
Kehilangan orang yang disayanginya
Kehilangan harta yang dijaganya
Kehilangan jabatan yang dicintainya
Namun...
Banyak orang yang sulit menangis karena sekedar mengingat
Mengingat Allah atas segala karunianya
Mengingat Allah atas segala kealpaannya
Mengingat Allah atas segala dosanya
Termasuk diri ini....ya Allah
Padahal...
Menangis karena Allah adalah kemuliaan dan kebahagiaan yang seringkali diiringi ketakwaan (ketakutan) kepada takdir Allah
Sebaliknya, menangis karena selain Allah adalah kesedihan yang seringkali diiringi kekecewaan kepada takdir Allah
Jarangnya diri ini menangis untuk Allah mungkin karena hati ini kotor dan keras
Terlalu banyak dosa dan maksiat yang dilakukan
Astaghfirullah....
Jadi ingin menangis karena selama ini sulit menangis untuk Allah (dalam kesendirian).
"Mu’adz radhiallahu’anhu pun suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Apa yang membuatmu menangis?”. Maka beliau menjawab, “Karena Allah ‘azza wa jalla hanya mencabut dua jenis nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam neraka. Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”
"Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam (jihad) di jalan Allah” (HR. Tirmidzi no. 1639).
"Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.
Anas bin Malik radhiyallahu’anhu –perawi hadits ini- mengatakan,
“Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan” (HR. Muslim, no. 2359).
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar