• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

​Tak Cukup Menjadi Orang Baik, Harus Sholih

03 Mar 23

​Tak Cukup Menjadi Orang Baik, Harus Sholih

By. Satria Hadi Lubis.

SEKARANG ini banyak orang yang merasa cukup menjadi orang baik. Namun bagi seorang muslim, menjadi orang baik itu tidak cukup, tapi harus meningkat menjadi orang SHOLIH.

Syekh Thahir bin Asyur dalam Tafsir At-Tahrir wat Tanwir menyebutkan, orang sholih adalah orang (beriman) yang menjaga istiqamah. Sedangkan Tafsir An-Nasafi menyebut orang sholih sebagai orang yang baik lahir dan batinnya.

Perbedaan orang baik dengan orang sholih itu terletak pada niat, cara dan tujuannya. Orang baik niatnya macam-macam, tapi orang sholih niatnya hanya satu, yakni mencari ridho Allah SWT. Orang baik melakukan kebaikannya dengan cara yang dipandang baik oleh lingkungannya, tapi orang sholih melakukan kebaikan dengan cara sesuai syariat Allah. Orang baik tujuannya bisa macam-macam, tapi orang sholih tujuannya hanya satu, yaitu untuk berdakwah (mengajak manusia) kepada Allah SWT.

Perbedaan selanjutnya, orang baik agama dan ideologinya bisa bermacam-macam, tapi orang sholih hanya orang yang beragama Islam saja (muslim). Orang baik tidak bisa masuk surga jika ia kafir, tapi orang sholih pasti masuk surga...insya Allah.

Aisyah Radhiallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah! Ibnu Juz’an dahulu di masa jahiliyyah selalu menjaga hubungan silaturrahmi dan memberi makan fakir miskin. Apakah itu berguna baginya di akhirat?” Beliau menjawab: “Tidak akan berguna baginya. Karena ia (mati dalam keadaan kafir dan) tidak pernah mengucapkan: “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku di Hari Pembalasan nanti” (HR. Imam Muslim dalam Shahih-nya 214).

Dalam prakteknya, ada orang yang citranya sholih, tapi diam-diam ia berbuat buruk atau jahat. Contohnya, seorang yang dikenal lingkungannya sebagai pak haji tapi sebenarnya ia koruptor. Atau orang yang dikenal ustadz tapi ternyata pedofil. Orang-orang "sholih" semacam inilah yang memperburuk citra Islam dan umatnya. "Al Islamu mahjubun bil muslimin (kecemerlangan Islam ditutupi oleh perilaku buruk umat Islam)" ujar Syeikh Muhamad Abduh.

Seorang muslim tak cukup dicitrakan sebagai orang baik saja, tapi ia perlu dikenal sebagai orang sholih, sehingga ia turut berdakwah di jalan Allah 'Ajja wa Jalla.

Semoga kita terus meningkatkan diri menjadi orang sholih dalam artian sebenarnya, dan akhirnya mendapatkan imbalan surga. Aamiin yaa robbal 'aalamin.

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar