Tidak Cukup Menjadi Orang Baik
By. Satria hadi lubis
Tidak cukup kita menjadi orang yang baik. Sebab orang baik belum tentu ikhlas. Arti ikhlas adalah orang yang hanya mencari ridho dan pahala Allah semata.
Orang yang pamrih kepada selain Allah, pamrih kepada sanjungan, perhatian, dan imbalan dunia, merusak perasaan dan menjauhkan ketenangan jiwa. Menimbulkan berbagai penyakit hati dan kekecewaan.
Yang membuat kita tak bahagia.
Padahal Allah ingin kita bahagia dan selamat.
Hidup hanya sekali....saudaraku
Merugi kita berbuat baik tapi tidak ikhlas. Kita tak akan mendapat pahala dan ridho Allah SWT.
Bukankah surga hanya untuk orang yang ikhlas?
Sedang orang baik yang pamrih kepada selain Allah tidak akan selamat di akhirat?
Bukankah orang yang ikhlas pasti baik.
Tapi orang yang baik belum tentu ikhlas?
Perhatikan dalil berikut :
”Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan (orang kafir), lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan” (Qs. 25 ayat 23).
"kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih (ikhlas)" (Qs. 26 ayat 89).
"Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus?" (Qs An-Nisa' (4) ayat 125).
Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’ (tidak ikhlas)” (HR Ahmad).
Maka janganlah bangga menjadi orang yang baik.
Melajulah terus menjadi orang yang ikhlas (yang pasti baik).
Hanya orang ikhlas yang pasti bahagia dan selamat.
- Ust. Satria Hadi Lubis
- satria hadi lubis
- Bagikan :
Komentar