• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Tidak Sama Orang Yang Duduk Dengan Orang Yang Berjihad

25 Apr 23

Tidak Sama Orang Yang Duduk Dengan Orang Yang Berjihad

By. Satria hadi lubis

Konon katanya Bill Gates lebih suka menerima pegawai yang pernah salah di tempat kerjanya yang lama daripada yang tak pernah melakukan kesalahan. Alasannya simpel, karena pegawai yang tak pernah salah berarti kurang kreatif dan tidak produktif.

Sebab orang yang berani berbuat, resikonya akan tersandung (berbuat salah). Sebaliknya yang diam saja tidak akan tersandung, tapi juga tidak akan bergerak maju.

Allah menyebut dengan istilah "tidak sama orang yang duduk dengan orang yang berjihad di jalan Allah."

"Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Allah melebihkan derajat orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing-masing, Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar" (Qs. 4 ayat 95).

Disinilah kita perlu respek terhadap mereka yang berdakwah, yang berani melakukan amar ma'ruf nahi munkar, walau resikonya dibenci, di-bully, bahkan dianggap membuat gaduh, daripada mereka yang diam saja mencari aman membiarkan kemungkaran merajalela.

Disinilah kita perlu salut dengan para pahlawan, para ulama, da'i dan ustadz serta pembela kebenaran lainnya di sepanjang sejarah dunia yang berani melawan kezaliman dengan mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, perasaan, harta dan nyawanya daripada orang-orang yang diam saja menjadi penonton, sambil teriak-teriak menyalahkan para pahlawan tersebut. Misalnya dengan ucapan, "Dakwahnya kurang hati-hati sih....kurang bijak sih...", "Udah tau penguasanya otoriter koq dilawan...akhirnya di penjara deh," "Salah sendiri...cari penyakit aja...," "...Kaya dirinya udah benar aja", dan ucapan sejenisnya lainnya.

Padahal tanpa keberanian para pahlawan dalam menanggung resiko tak akan ada perubahan. Sengsara terus, entah sampai kapan.

Itulah sebabnya Allah memuji para nabi (sebagai pejuang kebenaran tertinggi) yang berani menanggung resiko melakukan perubahan pada kaumnya, sebagai teladan untuk kita semua. Allah SWT tetap memuji para nabi walau diantara mereka ada yang dicaci, dikucilkan, disiksa bahkan dibunuh. Allah 'Azza Wajalla tidak menurunkan "pangkat" para nabi menjadi manusia biasa karena ada yang gagal dalam berjuang.

وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِينَ

"Dan selamat sejahtera bagi para rasul" (Qs. 37 ayat 171).

Maka sikap kita terhadap para pejuang kebenaran adalah menghormati mereka, mendukung, serta meneladani mereka. Sambil terus mengambil hikmah untuk penerapannya di masa kini dalam memperjuangkan kebenaran.

Bukan malah bisanya hanya menyalahkan dan mencaci mereka, bahkan ikut-ikutan memusuhi mereka. Na'udzubillah.

اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang besar" (Qs. 9 ayat 111).

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar