• Agenda berikutnya :
  • 00hari
  • 00Jam
  • 00menit
  • 00Detik

Kesempatan Terakhir

17 Jun 23

Kesempatan Terakhir

By. Satria hadi lubis

SETIAP bertambahnya usia kita, maka jatah umur kita berkurang. Kesempatan kita untuk memperbaiki diri juga semakin berkurang hingga yang ada tinggal kesempatan terakhir.

Orang-orang cerdas akan menggunakan setiap waktu yang tersisa sebagai kesempatan terakhir dalam hidupnya. Kalau tidak, ia akan menyesal dengan penyesalan yang mendalam.

"Dan pada hari itu neraka Jahannam didatangkan; pada hari itu sadarlah manusia tetapi tidak berguna lagi baginya kesadaran itu. Dia berkata, "Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidupku ini” (Qs. 89 ayat 23-24).

Meyakini hanya ada kesempatan terakhir dalam hidup juga membuat kita lebih sungguh-sungguh memperbaiki diri; lebih serius untuk bertaubat, menambah amal sholih dan menguatkan keikhlasan kepada Allah SWT.

Persis seperti perlombaan, seharusnya semakin mendekati garis finish kita semakin bersungguh-sungguh mengerahkan segenap daya upaya untuk menang (meraih husnul khotimah).

Tak peduli betapa buruknya masa lalu, yang penting adalah di saat ini kita menggunakan waktu yang tersisa sebagai kesempatan terakhir.

Al-Imam Ibnu Al-Jauziy berkata:

"Seekor kuda balap jika sudah mendekati garis finish ia akan mengerahkan seluruh tenaganya agar meraih kemenangan, maka jangan sampai kita kalah cerdas dengan kuda!

Sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya, jika pahit dalam permulaan semoga perpisahan nanti bisa berujung manis.

Imam Ibnu Taimiyyah berkata:

"Yang akan diperhitungkan adalah kesempurnaan akhir dari sebuah amal, bukan buruknya permulaan."

Imam Hasan Al-Bashriy berkata:

"Perbaiki apa yang tersisa padamu niscaya Allah akan mengampuni atas apa yang telah berlalu, maka manfaatkan sebaik-baiknya waktu yang tersisa, kita tidak tahu kapan rahmat Allah (kematian) akan datang menghampiri."

Tentang : Ust. Satria Hadi Lubis

Drs. H. Satria Hadi Lubis,.MM.MBA adalah penceramah, trainer dan penulis yang berfokus pada bidang life skills, ketahanan keluarga dan dakwah. Tulisannya tersebar di berbagai media sosial, di antaranya sudah dibukukan dalam 17 buah buku. Beberapa judul bukunya : Breaking The Time, Burn Your Self, Menjadi Murobbi Sukses dan Menggairahkan Perjalanan Halaqoh.

Satria Hadi Lubis telah berbicara di berbagai tempat dan organisasi dengan lebih dari 25.000 jam untuk membangkitkan motivasi hidup, meningkatkan harmonisasi keluarga dan produktivitas dakwah. Pernah juga muncul di LA TV (sekarang TV ONE) sebagai pengasuh dan pengisi acara tetap kuliah subuh.

Beliau juga pernah dua kali mengikuti pendidikan S3 walau tidak sampai lulus. Dan saat ini menjadi dosen di PKN STAN semenjak tahun 1998.

Sekarang ini beliau dikarunia 8 orang anak (4 putra, 4 putri) dan seorang istri bernama, Kingkin Anida. Tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Satria Hadi Lubis dapat dihubungi di nomor HP : 0813-16444034. Fb : Satria Hadi Lubis.

Komentar